akarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar, harga laptop menurun. Penurunan rupiah rupanya memberikan dampak positif bagi harga laptop yang biasanya menggunakan kurs dolar sebagai harga jualnya.
Menurut Amin, salah seorang penjual laptop di Plaza Orion, Glodok, Jakarta, harga laptop saat ini turun sebesar Rp 700-800 ribu.
"Jelas turun dong. Laptop turun skitar 700-800 ribu," tegas Amin kepada detikFinance di tokonya, Glodok, Jakarta, Sabtu (17/10/2009).
Berbeda dengan Amin, Lenny yang juga berjualan laptop di Plaza Orion ini menyatakan memang harga laptop itu turun tetapi penurunnya tidak besar. Hanya sekitar 3-5%. Hal ini karena ada beberapa laptop yang sudah menggunakan rupiah sebagai standar harga penjualannya. Lenny menyatakan banyak orang yang kaget karena rupanya harga laptop tidak terpengaruh penurunan dolar.
"Orang juga banyak yang kaget, kok dolar turun tetapi harga barang naik," celetuk Lenny.
Lenny menambahkan berapapun harga laptop, peminatnya tetap banyak sebab kebutuhan masyarakat terhadap alat elektronik ini juga meningkat. Hampir semua profesi membutuhkan laptop sebagai penunjang pekerjaannya. Biasanya konsumen mencari laptop dengan harga yang terjangkau dan memiliki kecepatan yang cukup tinggi.
"Laptop tuh lagi naik daun karena semua membutuhkan laptop. Biasanya orang cari yang murah dengan kecepatan standard seperti duo core ," jelas Lenny.
Harga laptop sendiri sempat jauh melambung saat krisis ekonomi global tahun lalu di mana rupiah juga melambung dari Rp 9.800 sampai Rp 12 ribu. Lenny menceritakan saat itu para penjual sangat rugi karena barang telah keluar dengan harga dolar Rp 9.800 sedangkan barang untuk stok baru menggunakan dolar yang senilai Rp12 ribu. Kenaikan harga laptop saat itu mengalami kenaikan sebesar Rp 1 juta per unit.
"Walaupun dolar turun tapi harga barang naik karena barang cenderung dinaikkan untuk menjaga kestabilan. Jadi daripada rugi barang dinaikkan harganya. Ini spekulasi agen saat dolar blm stabil," ungkap Lenny.
Untuk Personal Computer (PC) Hidayat salah seorang penjual PC di Plaza Orion, menurut Hidayat penurunan harga mencapai 20%. Contohnya, LCD baru yang tadinya Rp 1,4 juta menjadi Rp 1,28 juta, hard disk yang dulu harganya Rp 3,2-4 juta, sekarang setelah dolar turun menjadi Rp 2,7-3,5 juta. Sedangkan waktu krisis tahun 2008, harga PC naik sebesar 35%.
Hidayat menyatakan PC tetap memiliki peminat karena harganya yang cederung murah dan bisa digunakan berjam-jam tanpa takut panas. Pembeli per hari saat ini sekitar 2-3 orang. Biasanya yang dicari pembeli PC dengan spesifikasi core 2 duo .
"Tetap ada yang beli, kan harga PC murah dan tidak cepat panas seperti laptop," tegas Hidayat.
0 komentar:
Posting Komentar
Ayo berikan komentar anda, karena komentar anda sangat berharga bahkan melebihi harga intan permata!sip deh!